Data secara umum dapat dikategorikan atas :
- Tipe data sederhana
1. Tunggal : Integer, Real, Boolean, Karakter
2. Majemuk : String
- Struktur data
1. Sederhana : Array, Record
2. Majemuk :
- Tipe data sederhana
1. Tunggal : Integer, Real, Boolean, Karakter
2. Majemuk : String
- Struktur data
1. Sederhana : Array, Record
2. Majemuk :
- Linier : Linier Linked List, Stack, Queue
- Non Linier : Binary Tree, Binary Search Tree, General Tree, Tree, Graf
- Non Linier : Binary Tree, Binary Search Tree, General Tree, Tree, Graf
1. INTEGER
Suatu integer adalah anggota dari himpunan bilangan :
{..., -(n+1), -n, ..., -2, -1, 0, 1, 2, ..., n, n+1, ...}
Operasi dasar yang ada dalam integer yaitu : +, -, *, /, ^
Pembagian Integer (DIV)
Hasil dari pembagian integer DIV adalah sebuah integer (menghilangkan bagian pecahan dari hasil pembagian)
Contoh : 17 DIV 3 = 5
Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) : sisa dari pembagian
Contoh : 17 MOD 3 = 2
Masing-masing operator pada operasi di atas, yang bekerja terhadap sepasang integer (operand) disebut sebagai Binary Operator. Sedangkan operator yang hanya bekerja terhadap satu operand saja disebut sebagai Unary Operator. Contoh dari unary operator adalah negasi.
Suatu integer adalah anggota dari himpunan bilangan :
{..., -(n+1), -n, ..., -2, -1, 0, 1, 2, ..., n, n+1, ...}
Operasi dasar yang ada dalam integer yaitu : +, -, *, /, ^
Pembagian Integer (DIV)
Hasil dari pembagian integer DIV adalah sebuah integer (menghilangkan bagian pecahan dari hasil pembagian)
Contoh : 17 DIV 3 = 5
Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) : sisa dari pembagian
Contoh : 17 MOD 3 = 2
Masing-masing operator pada operasi di atas, yang bekerja terhadap sepasang integer (operand) disebut sebagai Binary Operator. Sedangkan operator yang hanya bekerja terhadap satu operand saja disebut sebagai Unary Operator. Contoh dari unary operator adalah negasi.
2.REAL
Data numerik yang bukan termasuk integer, digolongkan dalam jenis data real. Jenis data ini ditulis menggunakan titik desimal (atau koma desimal). Bilangan real dimasukkan ke dalam memori komputer memakai sistem floating point, merupakan versi yang disebut Scientific Notation. Di sinipenyajiannya terdiri atas dua bagian, yaitu :
Data numerik yang bukan termasuk integer, digolongkan dalam jenis data real. Jenis data ini ditulis menggunakan titik desimal (atau koma desimal). Bilangan real dimasukkan ke dalam memori komputer memakai sistem floating point, merupakan versi yang disebut Scientific Notation. Di sinipenyajiannya terdiri atas dua bagian, yaitu :
- mantissa (pecahan) dan
- eksponen.Contoh :
Di dalam sistem desimal, 123000 = 0.123 * 106
di sini 0.123 adalah mantissa atau pecahan, sedangkan 6 adalah eksponennya. Secara umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE di sini: M dijadikan pecahan, R adalah radixnya dan E merupakan eksponennya.
di sini 0.123 adalah mantissa atau pecahan, sedangkan 6 adalah eksponennya. Secara umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE di sini: M dijadikan pecahan, R adalah radixnya dan E merupakan eksponennya.
3. BOOLEAN
Jenis data ini disebut juga jenis data logical. Elemen dari jenis data ini mempunyai nilai salah satu dari true atau false. Operator yang dikenal pada boolean, yaitu :
A. Operator Logika, yaitu : AND, OR, NOT
• Operator AND akan menghasilkan nilai true, jika kedua operand bernilai true.
• Operator OR akan menghasilkan nilai true, jika salah satu operand bernilai true
• Operator NOT merupakan “precedence” dari operator AND dan OR.
Dalam suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus dievaluasi sebelum operator AND dan OR.
B. Operator Relasional, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =
Contoh : 6 < 8 = True
9 > 8 = False
Jenis data ini disebut juga jenis data logical. Elemen dari jenis data ini mempunyai nilai salah satu dari true atau false. Operator yang dikenal pada boolean, yaitu :
A. Operator Logika, yaitu : AND, OR, NOT
• Operator AND akan menghasilkan nilai true, jika kedua operand bernilai true.
• Operator OR akan menghasilkan nilai true, jika salah satu operand bernilai true
• Operator NOT merupakan “precedence” dari operator AND dan OR.
Dalam suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus dievaluasi sebelum operator AND dan OR.
B. Operator Relasional, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =
Contoh : 6 < 8 = True
9 > 8 = False
4. KARAKTER
Jenis data karakter merupakan elemen dari suatu himpunan yang terdiri atas bilangan, abjad dan simbol khusus.
(0,1,...,8,9, A, B, ..., Y,Z, +, -,*,√, ...}
5. STRING
Barisan hingga karakter yang dibentuk oleh suatu kumpulan dari karakter. Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut alfabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda “aphosthrope”.
Contoh :
Misal diberikan himpunan alfabet A = {C,D,1}.
String yang dapat dibentuk dari alfabet di atas antara lain :
‘CD1’,’CDD’,’DDC’,’CDC1’,... dan sebagainya, termasuk “null string” atau “empty
string”
Himpunan tak hingga dari string yang dibentuk oleh alfabet A disebut VOCABULARY,
Notasi : VA atau A*
Jika suatu string dibentuk dari alfabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan
“Bit String”.
OPERASI Operator
1. Jumlah karakter dalam string LENGTH
2. Gabungan 2 buah string CONCAT
3. Sub bagian dari string SUBSTR
4. Menyisipkan string kedalam string yang lain INSERT
5. Menghapus karakter dalam string DELETE
Struktur dan Organisasi Data 2
6. LENGTH
Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string .
Notasi : LENGTH(S) = N (integer)
di sini S = String, N = integer
Contoh:
A. Jika diberikan string S =‘a1a2 ... aN’
Maka LENGTH(S) = N
B. Jika diberikan string S =“MANAJEMENINFORMATIKA”
Maka LENGTH(S) = 20
C. Jika diberikan string S = “ABCD20”, maka LENGTH(S) = 6
Barisan hingga karakter yang dibentuk oleh suatu kumpulan dari karakter. Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut alfabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda “aphosthrope”.
Contoh :
Misal diberikan himpunan alfabet A = {C,D,1}.
String yang dapat dibentuk dari alfabet di atas antara lain :
‘CD1’,’CDD’,’DDC’,’CDC1’,... dan sebagainya, termasuk “null string” atau “empty
string”
Himpunan tak hingga dari string yang dibentuk oleh alfabet A disebut VOCABULARY,
Notasi : VA atau A*
Jika suatu string dibentuk dari alfabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan
“Bit String”.
OPERASI Operator
1. Jumlah karakter dalam string LENGTH
2. Gabungan 2 buah string CONCAT
3. Sub bagian dari string SUBSTR
4. Menyisipkan string kedalam string yang lain INSERT
5. Menghapus karakter dalam string DELETE
Struktur dan Organisasi Data 2
6. LENGTH
Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string .
Notasi : LENGTH(S) = N (integer)
di sini S = String, N = integer
Contoh:
A. Jika diberikan string S =‘a1a2 ... aN’
Maka LENGTH(S) = N
B. Jika diberikan string S =“MANAJEMENINFORMATIKA”
Maka LENGTH(S) = 20
C. Jika diberikan string S = “ABCD20”, maka LENGTH(S) = 6
7. CONCAT
Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut.
Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi CONCATENATION dinotasikan dengan : CONCAT(S1, S2).
Contoh :
Misal S1 = ‘a1a2 ... aN’ dan S2 =‘b1b2 ... bM’
Maka CONCAT(S1,S2) = ‘a1a2 ... aNb1b2 ... bM’
Jika diberikan string sebagai berikut :
S1 = “MANAJEMEN”
S2 = “INFORMATIKA”, maka CONCAT(S1,S2) = “MANAJEMENINFORMATIKA”
Panjang dari string yang baru (resultan) merupakan jumlah panjang dari masing-masing
string atau :
LENGTH(CONCAT(S1,S2)) = LENGTH(S1) + LENGTH(S2)
Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut.
Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi CONCATENATION dinotasikan dengan : CONCAT(S1, S2).
Contoh :
Misal S1 = ‘a1a2 ... aN’ dan S2 =‘b1b2 ... bM’
Maka CONCAT(S1,S2) = ‘a1a2 ... aNb1b2 ... bM’
Jika diberikan string sebagai berikut :
S1 = “MANAJEMEN”
S2 = “INFORMATIKA”, maka CONCAT(S1,S2) = “MANAJEMENINFORMATIKA”
Panjang dari string yang baru (resultan) merupakan jumlah panjang dari masing-masing
string atau :
LENGTH(CONCAT(S1,S2)) = LENGTH(S1) + LENGTH(S2)
8. SUBSTR
Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui.
Notasi : SUBSTR(S, i, j)
di sini : S = string yang diketahui
i dan j = integer
i = posisi awal substring 1 ≤ i ≤ LENGTH(S)
j = banyak karakter yang diambil
0 ≤ j ≤ LENGTH(S) dan 0 ≤ i+j-1 ≤ LENGTH(S)
Contoh :
Diberikan S = ‘a1a2 ... aN’ ; I = 2 ; j= 4
Maka SUBSTR(S,i,j) = SUBSTR(S,2,4) =‘a2a3a4a5’
Catatan :
1. LENGTH(SUBSTR(S,i,j)) = j
2. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),1,LENGTH(S1)) = S1
3. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),LENGTH(S1)+1,LENGTH(S2)) = S2
INSERT
Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain.
Bentuk umumnya adalah adalah : INSERT(S1,S2,i). S1 dan S2 masing-masing adalah
suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1.
Contoh :
Misalkan : S1 = ‘a1a2 ... aN’
Struktur dan Organisasi Data 2
BAB 1 4
S2 = ‘b1b2 ... bM’
INSERT(S1, S2,3) = ‘a1a2b1b2 ... bMa3a4... aN’
Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui.
Notasi : SUBSTR(S, i, j)
di sini : S = string yang diketahui
i dan j = integer
i = posisi awal substring 1 ≤ i ≤ LENGTH(S)
j = banyak karakter yang diambil
0 ≤ j ≤ LENGTH(S) dan 0 ≤ i+j-1 ≤ LENGTH(S)
Contoh :
Diberikan S = ‘a1a2 ... aN’ ; I = 2 ; j= 4
Maka SUBSTR(S,i,j) = SUBSTR(S,2,4) =‘a2a3a4a5’
Catatan :
1. LENGTH(SUBSTR(S,i,j)) = j
2. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),1,LENGTH(S1)) = S1
3. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),LENGTH(S1)+1,LENGTH(S2)) = S2
INSERT
Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain.
Bentuk umumnya adalah adalah : INSERT(S1,S2,i). S1 dan S2 masing-masing adalah
suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1.
Contoh :
Misalkan : S1 = ‘a1a2 ... aN’
Struktur dan Organisasi Data 2
BAB 1 4
S2 = ‘b1b2 ... bM’
INSERT(S1, S2,3) = ‘a1a2b1b2 ... bMa3a4... aN’
8. DELETE
Operasi ini digunakan untuk menghapus sebagian karakter dalam suatu string. Bentuk umumnya adalah :
DELETE(S,i,j) → menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari
posisi i dengan panjang j.
Contoh :
Diberikan string S = ‘a1a2 ... aN’
DELETE(S,3,4) = ‘a1 a2 a7a8 ... aN’
Operasi ini digunakan untuk menghapus sebagian karakter dalam suatu string. Bentuk umumnya adalah :
DELETE(S,i,j) → menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari
posisi i dengan panjang j.
Contoh :
Diberikan string S = ‘a1a2 ... aN’
DELETE(S,3,4) = ‘a1 a2 a7a8 ... aN’
0 komentar:
Posting Komentar