Mengapa menggunakan OOP?
Mengapa OOP dibangun dalam sebuah paradigma yang luas untuk menyelesaikan masalah bisnis? Bahasa prosedural mengatur program dalam mode barisan linier yang bekerja dari atas ke bawah. Dengan kata lain, program adalah kumpulan dari tahapan yang dijalankan setelah yang lain berjalan. Programming tipe ini bekerja dengan baik untuk program kecil yang berisi code relative sedikit, tetapi pada saat program menjadi besar, mereka cenderung susah untuk di-manage dan di-debug. Dalam usaha untuk me-manage program, struktur programming diperkenalkan cara untuk mem-break down code-code tersebut melalui functions dan procedures.
Ini adalah sebuah langkah perbaikan, namun pada saat program dijalankan dalam sebuah fungsi bisnis yang kompleks dan berinteraksi dengan sistem lain, maka kelemahan dari struktur metodologi programming muncul kepermukaan meliputi:
- Programs menjadi lebih susah untuk dimaintain.
- Fungsi yang tersedia, susah untuk diubah tanpa harus mempengaruhi fungsi sistem secara keseluruhan.
- Programming tidak baik untuk team development. Programmers harus mengetahui setiap aspek bagaimana program itu bekerja dan tidak menyebabkan terisolasi usaha mereka atas aspek yang lain dari sistem.
- Butuh usaha yang keras untuk menterjemahkan Business Models dalam programming models.
- Mungkin dapat bekerja dengan baik pada saat terisolasi tapi tidak pada saat terintegrasi dengan sistem lain.
Pengertian OOP
OOP adalah sebuah metodologi atau cara berpikir dalam melakukan pemrograman dimana pendefinisian tipe data disertai dengan pendefinisian fungsi. Struktur data yang seperti ini disebut dengan istilah object. Paradigma pemrograman OOP dapat dilihat sebagai interaksi sebuah object dalam melakukan tugasnya.
Segelas teh tentunya memiliki berbagai spesifikasi seperti volume air, rasa, temperatur dan sebagainya. Pada pemrograman, spesifikasi-spesifikasi tersebut merupakan variabel yang dideklarasikan beserta tipe data. Pada OOP, sebuah object Teh juga memiliki method berupa fungsi yang dapat dipanggil untuk merubah kelakuan atau spesifikasi teh tersebut. Method minumTeh dapat dideklarasikan sebagai fungsi yang dapat dipanggil untuk mengurangi nilai variabel Volume.
Di samping itu, sebuah object dapat memiliki relasi terhadap object lainnya. Sebagai contoh, sebuah object dapat berupa keturunan dari object lain.
Atau dengan arti lain OOP (Object Oriented Programming) atau Pemprograman berorientasi objek adalah suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba diatasi dengan bantuan komputer. OOP, tidak seperti pendahulunya (Pemprograman Terstruktur), mencoba melihat permasalahan lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap objek adalah entitas tunggal yang memiliki kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. Ini kontras dengan pemprograman terstruktur dimana struktur data dan fungsi didefinisikan secara terpisah dan tidak berhubungan secara erat.
Sejarah OOP
Konsep OOP bermula pada era 1960-an. Sebuah bahasa pemrogramanSimula memperkenalkan berbagai konsep yang mendasari OOP denganSIMULA I (1962-65) dan Simula 67 (1967). Kemudian pada tahun 70-an, bahasa pemrograman Smalltalk menjadi yang pertama kali disebut object-oriented.
Pada tahun 1980-an, dua bahasa pemrograman ADA (US Department of Defense) dan PROLOG (the Japanese “Fifth Generation Computer Project”) dipercayai akan bersaing ketat sebagai bahasa pemrograman yang paling dominan. Namun justru OOP yang menjadi paradigma pemrograman yang paling dominan sampai sekarang. Bahasa pemrograman yang object-oriented seperti C++ pada tahun 80-an menjadi populer. Pada tahun 90-an, bahasa-bahasa pemrograman seperti Java mulai menerapkan OOP. Sampai pada 2002, Microsoft Visual Studio memperkenalkan bahasa object-oriented baru yang diberi nama C#. Disusul VB.NET yang merupakan penyempurnaan Visual Basic 6.0 yang tidak mendukung OOP.
Object-Oriented vs. Procedural
Procedural programming merupakan paradigma pemrograman selain OOP yang berdasarkan pada konsep procedure call. Procedure merupakan fungsi yang akan dijalankan secara berantai ketika program aktif baik oleh program itu sendiri atau procedure lain. Contoh bahasa pemrograman yang termasuk kedalam paradigma ini diantaranya adalah Pascal, Delphi, C++, ALGOL, Fortran, dll.
Konsep Dasar OOP
Beberapa istilah-istilah pada OOP antara lain:
· Class - kumpulan dari karakteristik abstrak suatu object, termasuk atribut / property dan kelakuan (method / fungsi) object tersebut. Karakteristik sebuah class seharusnya masuk akal pada konteksnya. Selain itu kode pada sebuah class sebaiknya bersifat mandiri. Properties dan methods yang dideklarasikan pada sebuah class disebutmembers.
· Inheritance – penurunan atribut dan kelakuan sebuah class (yang diberi istilah khusus parent class) kepada class lain (child class) yang dapat memiliki atribut dan kelakuan uniknya sendiri. Segala karakteristik yang diturunkan dapat diubah nilainya pada child class.Multiple inheritance adalah inheritance pada satu child class yang penurunannya berasal dari lebih dari satu parent class.
· Abstraction – simplifikasi realita yang kompleks dengan pemodelan classes yang sesuai dengan permasalahan, dan bekerja pada level inheritance yang paling sesuai dengan aspek permasalahan.
· Encapsulation – penyembunyian detil fungsional sebuah class dari object yang berinteraksi dengannya.
· Polymorphism – kemampuan berbagai object yang memiliki tipe data yang berbeda untuk merespon pada method-method bernama sama.
Objek berorientasi pada dua hal, yaitu tu : attribute dan Behavior. maka contoh dari suatu Objek ” sepeda” dapat kita identifikasi attribute dan behavior.
Attribute : pedal,stang,rem,ban ,roda,jok,rante.
Behavior : Cara menjalankan, Cara mengerem, Cara membonceng, Cara membelok.
Contoh kasus : Objek “sepeda”
class sepeda{
String warna sepeda, merk;
int tahunsepeda; }
public class sepedaberjalan{
public static void main (String[] args){
// Membuat objek
sepeda sepedaku= new sepeda();
/*memanggil attribute dan memberinilai*/
sepeda.warna sepeda=”biru”;
sepeda.merk=”pollygon”;
sepedaku.tahunsepeda=1999;
System.out.println(”Warna cat sepeda:”+sepedaku.warnasepeda);
System.out.println(”merk sepeda:”+sepedaku.merk);
System.out.println(”tahun sepeda :”+sepedaku.tahun);
} }
Dari contoh program diatas, maka objek “sepeda” kita tentukan attribute dan disimpan filenya Sepeda.java. Untuk pentuan behavior/method maka akan mengirimkan nilai pada attribure warnasepeda, merk dan tahun sepeda yang disimpan file : Sepedaberaksi.java.
0 komentar:
Posting Komentar